Berburu Sunset

Gaya banget judulnya "Berburu Sunset" .... Kayak yang beneran aja. Kalau sunset-nya emang beneran. Tapi kalau 'berburu'-nya agak-agak berlebihan. Pasalnya, suatu sore langit sangat cerah karena gak turun gerimis apalagi hujan. Matahari memang sudah beranjak ke persembunyian. Aku menyaksikan semburat kuning kemerahan di langit sebelah barat. Awan yang bertebaran menambah warna langit semakin indah.


Seperti bisasanya, aku lalu mengambil kameraku. Tak perlu pergi jauh ke pantai atau padang rumput, tapi naik ke atas atap rumah. Yah, dari atas atap rumah itulah aku bisa melihat langit yang lebih luas tanpa terhalang bangunan di sekelilingku. Ini memang bukan di pinggir pantai seperti umumnya orang berburu sunset. Jika di pinggir laut, tentu akan lebih indah karena air laut pun akan memantulkan warna jingga. Tapi di atas atap rumah pun cukuplah untuk kali ini.

Aku hanya bilang mau betulin genteng bocor ketika anakku nanya mau ngapain. Lalu, anakku pun melanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, "Kok bawa kamera?" Tapi aku tak menjawabnya agar tidak terjadi obrolan panjang. Aku khawatir ketinggalan moment itu.

Di atas atap aku segera beraksi membidikkan kameraku menangkap lukisan alam yang indah. Langit warna merah tembaga. Awan yang terhampar membiaskan semburat mentari senja. Di bawahnya gedung-gedung menjadi siluet. Ya ..., bukan hamparan air yang riaknya turut memendarkan cahaya jingga. Tapi, begitu pun cukup lah bagiku yang baru lagi belajar dan senang memotret. Latihan bertambah ke materi baru, memotret sunset!

Beberapa hasil yang aku dapat silakan dinikmati. Kalau berkenan silakan beri komentar untuk perbaikan dan peningkatan pengetahuan dalam bidang fotografi.



Belajar Animasi Sederhana

Aku Tak Pernah Lelah Berjalan Film-film animasi (kartun) dewasa ini sungguh sangat menakjubkan. Gambarnya begitu menakjubka...