KAYA ITU BERGANTUNG CARA MENIKMATI

Kaya itu ternyata bukan dari berapa banyak harta yang dimiliki, tetapi seberapa besar seseorang bisa menikmati harta yang dimilikinya. Banyak orang yang punya banyak harta, tapi dia hanya sibuk mencari dan mengumpulkan materi. Bahkan saking sibuknya mengumpulkan 'kekayaan' ia menjadi takut kehilangan dan merasa sayang untuk membelanjakan harta kekayaannya.



Setiap orang tentu mempunyai alasan sendiri untuk menjadi kaya. Pada umumnya alasannya adalah untuk kehidupan anak-anaknya. Ia lupa bahwa setiap nyawa telah dijamin rizkinya oleh Tuhan Sang Maha Pencipta. Orang tua tentu berkewajiban mengurus anak-anaknya mulai dari memenuhi kebutuhan hidupnya, pendidikannya, hingga mengantarkan menjadi orang dewasa yang baik.

Menikmati setiap yang Tuhan berikan kepada kita dengan penuh rasa syukur dan memanfaatkannya untuk hal-hal baik barangkali akan lebih bijaksana ketimbang mengumpulkan materi untuk alasan kesejateraan anak-anak di kemudian hari. Berikan bekal pendidikan (agama dan pengetahuan dunia) yang baik dan bimbing agar menjadi anak yang shaleh/shalehah, bukan mempersiapkan materi untuk kehidupannya kelak.

Umumnya, kita tidak mau 'merasa kaya' untuk untuk membelanjakan harta kita pada jalan Tuhan (beribadah ataupun beramal). Untuk sekedar menyenangkan kerabat, merasa seperti orang miskin yang tidak punya apa-apa. Sesungguhnya kekiran tidak akan membuat orang menjadi kaya atau lebih kaya lagi. Bahkan sebaliknya, jika sering-sering berbagai, tentu akan ada banyak do'a untuk kita. Tuhan pun akan lebih bayak lagi memberi. Insya Allah.

[aku renungkan hal ini saat pulang kampung dan melihat orang-orang di sekitarku]

Belajar Animasi Sederhana

Aku Tak Pernah Lelah Berjalan Film-film animasi (kartun) dewasa ini sungguh sangat menakjubkan. Gambarnya begitu menakjubka...