Batur Agung adalah sebuah situs dengan rumah kecil (orang-orang di sana biasanya menyebutnya Cungkub) dan di dalamnya ada arca. Entah ada berapa acra. Di sekeliling 'cungkub' berdiri kokoh pohon besar menjulang dan rindang. Bebatuan berlumut terhampar di bidang tanah sekitar pagar. Hawanya sejuk dan sangat menyenangkan.
Oh ya, sebelum masuk ke area Batur Agung, hamparan sawah dan bukit-bukit nampak sangat indah. Meski berjalan kaki lebih dari sepuluh kilometer sepertinya tidak merasakan cape. Pemandangan yang indah menjadi pengobat lelah.
Batur Agung kini telah menjadi tempat wisata modern. Akses jalan pun jauh lebih baik. Batur Agung sudah dikenal banyak orang. Banyak pula pengunjung berdatangan ke sana. Batur Agung bukan lagi tempat sepi dan terpencil. Ini tentu tidak lepas dari buah pikiran dan kerja keras orang yang berwawasan serta inovatif. Dan tidak dapat dilupakan pemilik modal yang berani bertaruh dalam eksplorasi satu wilayah sepi menjadi kawasan wisata.
Semoga perubahan ini berimbas pada kemakmuran masyarakata di sekitarnya.
Sungai Logawa di sebelah timur Desa Babakan, dulu aku setiap hari mandi di sana. Sungai inilah di bagian hulu di sekitar Batur Agung yang digunakan untuk arung jeram. Kalau dulu aku menggunakan ban dalam mobil bekas untuk bermain di sungai ini. Kini orang menyebutnya arung jeram. Mirip-mirip lah seperti permainan waktu kecil saya dulu.
Yang ini adalah SD tempat saya sekolah dulu. Namanya SD Negeri Babakan I. Dari dulu sampai sekarang ternyata tidak juga membaik. Fisiknya tetap saja begitu. Entahlah dengan prestasinya sekarang. Dulu, pramuka menjadi primadona di SD ini karena pernah juga mengikuti Lomba Tingkat (LT) III di Bumi Perkemahan Kendalisada. Semoga saja menjadi lebih baik lagi.
