Mengakui Kekalahan


Mengakui kekalahan memang sangat sulit dilakukan. Betapa tidak, di dalamnya ada rasa malu, sakit hati, merasa didholimi, dan dendam. Tak mudah mengakui orang lain pantas menang. Kekalahan, bagaimanapun memang menyakitkan.

Orang yang tak siap kalah seringkali menggunakan berbagai cara untuk menyerang kemenangan lawan. Terlebih jika penentuan menang kalah dilakukan dengan penilaian-penilaian yang tak jelas standarnya. Pengambil keputusan hanya menggunakan perasaan yang acap kali berdasar pada suka dan gak suka.

Pepatah mengatakan "orang besar adalah orang yang berani mengakui kekalahan" Lalu, seberapa besar diri kita?
Ada hal penting agar tidak terlalu merasa sakit hati dan kecewa ketika mendapatkan kekalahan, yakni:
  • Lihat kembali potensi diri kita sendiri. Bandingkan dengan 'Sang Pemenang' dengan jujur.
  • Di luar seperti apapun potensi yang kita miliki, ada campur tangan Tuhan yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun.
  • Jadikan kekalahan sebagai pelajaran untuk rencana yang lebih besar di waktu-waktu yang akan datang.

Ingat pula "Kemenangan tidak berarti kesuksesan mutlak, dan kekalahan pun tidak berarti kehancuran" Manfaatkan sisi positif dari kekalahan karena kemenangan dan kekalahan akan membawa satu keharusan bagi kita untuk melakukan sesuatu.
TETAP SEMANGAT!!!
 

Belajar Animasi Sederhana

Aku Tak Pernah Lelah Berjalan Film-film animasi (kartun) dewasa ini sungguh sangat menakjubkan. Gambarnya begitu menakjubka...